UNTUK ANGELINE “Kau Angel Dihati Kami”
- frida
- Jul 27, 2016
- 2 min read

Beberapa waktu yang lalu Indonesia dikejutkan dengan kejadian yang sangat memilukan, seorang gadis kecil ditemukan tewas dirumah ibu angkatnya. Kejadian ini pun begitu sangat misterius, dari berita hilangnya Angeline yang sempat menghebohkan sampai ditemukan mayatnya dikandang belakang rumah ibu angkatnya. Tubuh gadis malang itu sangat mengenaskan saat ditemukan, masih memakai baju dan memeluk boneka kesayangannya.
Cerita ini pun menjadi inspirasi bagi rumah produksi Citra Visual Cinema untuk diangkat ke layar lebar, dengan Produser Duke Rachmat, Niken Septikasari. Sebuah film bergenre drama yang apik pun dibingkai menjadi sebuah cerita yang sangat mengharukan. Disutradari oleh Jito Banyu dan dibintangi oleh Naomi Ivo, Roweina Umboh, Teuku Rifnu Wikana, Kinaryosih, Haans De Kraker, Seto Mulyadi, Paramitha Rusadi, dan Dewi Hughes. Untuk memperingati Hari Anak Nasional 23 Juli, komunitas blogger menyambutnya dengan nonton bareng film “Untuk Angeline”.

Dalam film ini diceritakan dari sepasang suami istri asal Banyuwangi. Ia hidup berada dibawah kemiskinan, waktu kehamilannya menginjak 8 bulan, Midah memutuskan pindah ke Bali untuk mengikuti suaminya yang bekerja sebagai kuli bangunan.
Sebulan kemudian ketika waktu bersalin tiba, Samidah melahirkan anak perempuan, sayangnya dikarenakan nasib yang tidak berpihak Midah dan suaminya Santo tidak dapat melunasi biaya rumah sakit yang begitu tinggi. Midah menyarakan kepada suaminya untuk menjual sepeda motornya, tapi suaminya tidak setuju dengan alasan itu adalah satu-satunya sarana dia bekerja.
Suami Midah bertemu dengan John seorang warga negara asing. Santo meminta tolong kepada John dengan persyaratan dengan menebus biaya rumah sakit anak mereka pun harus diadopsi. Didalam surat perjanjian, Midah dan Santo tidak diperbolehkan bertemu anak kandungnya setelah menginjak usia 18 tahun. Akhirnya mereka menyepakati perjanjian tersebut dan John beserta istrinya Tery membawa anak tersebut dan memberi nama Angeline.

Kopier Surabaya selesai nobar film Untuk Angeline
John sangat menyayangi Angeline dan memperlakukan Angeline layaknya anak kandung sendiri. Pada saat itu mereka telah mempunyai anak laki-laki berumur 9 tahun bernama kevin, dan sepertinya Kevin tidak menyukai kehadiran Angeline. Ketika Angeline berusaia 5 tahun John meninggal dunia karena serangan jantung. Angelinepun tetap tinggal bersama Tery dan Kevin, Angeline selalu menuruti semua yang Tery bilang, Ia diperlakukan tidak wajar sepeninggalan John, seperti harus memberi makan kucing setiap hari dan makan makanan kucing. Hingga akhirnya, Angeline dikatakan menghilang.

Diskusi tentang film Untuk Angeline masih berlanjut di foodcourt Cito.
Disisi lain Midah yang sudah mengumpulkan uang yang sudah 9 tahun tak bertemu Angeline mengirim uang kepada suaminya Santo, berharap dia dapat menebus Angeline namun ternyata Santo malah menikah lagi dengan perempuan lain. Midah tidak tahu berbuat apalagi selain berbekal foto ketika Angeline bayi.
Hingga suatu malam, polisi datang mengetuk rumah Midah dan meminta Midah datang kerumah sakit, sesampianya di rumah sakit sungguh tersayat perasaan hati Midah melihat tubuh anaknya terbaring kaku tak bernyawa.
Melihat film ini dari awal sampai akhir benar-benar menguras air mata saya, sebagai seorang ibu sungguh langsung membayangkan anak kita sendiri. Kisah ini mengajarkan banyak hal pada saya sendiri, bagaimana harus super sabar dan menjaga emosi saat didepan anak-anak kita. Tidak jarang kadang kita lupa saat buah hati kita mengeluarkan jurus manjanya dan menarik perhatian dengan cara mereka sendiri itu bisa memancing emosi kita. Harus Super sabar ya bunda. Mereka titipan yang harus kita jaga bagaimanapun kondisinya baik anak kandung atau anak angkat seperti dalam kisah Angeline. Karena kadang kekerasan pada anak itu terjadi dari lingkungan terdekat mereka.
Saksikan Film “Untuk Angeline” dibioskop kesayangan anda.
Comments